Aku jarang sekali cerita tentang diri sendiri. Bukan tanpa alasan. Kemampuan orang umumnya sebatas mau didengar, bukan menjadi pendengar. Menjadi pendengar dan tulus mendengar sepertinya memang kemampuan khusus. Di sekitarku lebih banyak yg umum itu, jadi sudah terbiasa sejak kecil jarang sekali bercerita tentang diri. Ketika menulis ini aku ingat, aku pernah diajak belajar active listening oleh mas-mas jogja S2. Aku tidak tau apa itu active listening. Yang aku tau dari gelagatnya dia mendekatiku. Dia dominan energi feminimnya. Hampir tiap 3 bulan dia berusaha berkomunikasi, tapi kuabaikan. Aku masih belum tertarik hubungan spesial, apalagi sesama jenis. Bila bisa mendeskripsikan diri sendiri, aku akan bilang aku adalah penyaksi dan masih belajar jadi penyaksi. Menurutku langkah belajar yang utama adalah menyaksikan. Kita menyaksikan seorang ahli berbicara atau tulisan tertentu atau melakukan sesuatu baru setelahnya kita kontemplasikan. Entah kenapa memang lebih asik menjadi peng...